Selasa, 30 Juni 2020

Mengapa Marah Dan Media Menyebarluaskannya

    Sempat hangat ketika beberapa waktu yang lalu seorang presiden dan kabinet dalam suatu rapat. Marah marah dan pemirsa melihat serta mendengarnya. Apakah kemudian wibawa presiden juga turut serta? ,saya rasa tidak. Mengapa ini sering terjadi dan media sepertinya asyik asyik saja?.

 

    Jawaban tidak akan segera ditemukan sebab semua itu panggung sandiwara drama kolosal negeri. Mereka sekumpulan politisi dengan modus dan mungkin tujuan yang sama memperkokoh kekuasaan. Dus sungguh sial nasib penduduk negeri ini hampir tiap hari disuguhi tontonan badut badut beraksi.
 
    Memang ketika suatu drama pertunjukan mengalami penurunan kualitas dan tidak sanggup menghibur penonton maka waktu sela dimasukkanlah badut badut itu.
 
    Ongkos mahal dalam pilihan umum nasional buang ke laut saja. Itu mirip lomba ketahanan mobil yang buang BBM secara sia sia.
 
    Apa yang bisa diharapkan dari sekumpulan badut badut beraksi? tidak ada dan hampir-hampir tanpa faedah.
 
    Masyarakat harus bangun dan berdiri sendiri penuhi kebutuhan dan hidup sejahtera. Salam.
 
 

 

Minggu, 14 Juni 2020

Kopi Hitam

   


 Kopi hitam sachetan segala merk baik pabrikan maupun rumahan, tetap enak. Buat saya diseduh dengan air panas dan sedikit gula sudah nikmat. Sehari terkadang sampai tiga cangkir kopi hitam. Jenis apapun nikmat robusta maupun arabica atau campuran keduanya.


    Saat sekarang ditengah gempuran kopi instan pabrikan, kopi sangrai sendiri juga masih marak. Rentang harga 4000 sampai 8000 per ons. Sungguh harum apalagi baru saja ditumbuk. Bahkan bisa dibilang punya nilai tersendiri beli langsung ke pemasak kopi sangrai.

    Pun kopi buatan saya sekalipun mengandalkan kopi instan pabrikan namun aroma serta rasa tetap terjaga. Kadar kafein yang pas bikin betah melek dan bisa berproses kreatif. Ini salah satu manfaat dari kopi hitam murni. Hanya terkadang saja minum kopi campur susu dan atau coklat.

    Memang kopi hampir tanpa tanding selain tentu saja kebiasaan minum sejak kecil. Sekalipun minuman lain tersedia apalagi pas silaturahim hari raya idul Fitri seperti saat sekarang. Seolah sebuah minuman yang wajib hadir ketika bertandang dari satu rumah ke lainnya.

    Apalagi kopi nusantara sudah sangat kondang seantero jagad. Untuk kelas premium seperti kopi luwak, saya jarang membuatnya kecuali ada yang ngasih gratisan. Demikian tulisan pagi ini hari Minggu yang sedikit cerah secerah hatiku ke kamu , iya kamu. Tabik.

Seratus Tahun Kesunyian Legiun Asing Dan Secangkir Kopi

Bowo seorang pemuda yang merasa lapar dan ingin makan. Bowo berjalan-jalan mencari tempat yang cocok untuk menutupi keinginannya tersebut. S...