Senin, 17 Januari 2022

Perspektif

 Sejak kapan dua istilah atau lebih yang merujuk kepada sebuah nama dan atau peristiwa menjadikan sebuah polemik. Secara pribadi saya pernah berdebat dengan ibu saya soal isi buah asam Jawa. Istilah bahasa Jawa untuk biji buah asam Jawa adalah kelungsu, sementara ibu saya mengatakan magik. Perdebatan itu sampai ditanyakan kepada tetangga yang asal Jawa Tengah. Dan keduanya diterima selaku benar sesuai tempat dan kebiasaan.

Bergeser ke negeri Belanda, sudah kondang sejak lama bangsa Belanda senang berdemagogi. Dan bias memainkan dikotomi black and white, tinggi dan rendah ,ningrat dan jelata belum lagi massa mengambang.

Termutakhir anggota parlemen menyoal masa bersiap yang versi Indonesia disebut sebagai revolusi sosial. Nuansa mencekam ketika massa anti swapraja dan mereka yang dituding sebagai kaki tangan Belanda.

Dalam hal remeh temeh juga soal kuliner dari warteg di Jakarta. Istilah rawon secara tradisional yang memakai keluwek dimodernkan dengan rawon kuah kuning yang bersantan. Hahaha. 

Mungkin suatu saat nanti saya juga akan makan rawon Padang. Tabik.



Minggu, 09 Januari 2022

Demokrasi Dan Pemilu

   
    Sekiranya pemilu adalah demokrasi itu sendiri maka hasil dari pemilu bisa disebut demokrasi. Pastinya sebagai proses maka pemilu adalah bagian dari sistem demokrasi. Hari-hari ke depan di Indonesia adalah sangat menentukan untuk kekuasaan eksekutif dan legislatif untuk lima tahun yang akan datang.
 
Dalam sistem pemilu langsung di Indonesia yang mana calon presiden maupun calon legislatif dipilih oleh rakyat. Maka keberadaan partai lebih seperti wadah atau cawan tempat calon eksekutif dan legislatif bernaung.
 
Dengan begitu selama masa pencitraan yang ada hanyalah dracula-dracula yang siap membajak atas nama rakyat. Setelah pemilu usai maka semua kembali ke peranan masing-masing kecuali tim sukses. Kalau beruntung jadi menteri atau setara bahkan komisaris waow pokoknya.
 
Demikianlah demokrasi ala- ala Indonesia sebatas pemilu dan pemilukada. Bahwa ekonomi, pendidikan , kesehatan serta sektor lainnya menuntut demokrasi atau bagian demokrasi itu soal lain, mirip hal-hal yang tak pernah terselesaikan.
 
    Inilah mengapa demokrasi prosedural selalu riuh bahkan rusuh soalnya adalah akar masalah demokrasi tidak pernah benar-benar mendapat perhatian. Seperti soko guru ekonomi adalah koperasi yang ternyata hanya ada dalam pelajaran di sekolah. 
 
    Dari sini kiranya bisa dimengerti mengapa dalam konteks berbangsa dan bernegara selalu tarik ulur penuh transaksi kepentingan. Kiranya hal yang sangat mendasar yaitu koperasi sebagai bagian dari demokrasi beroleh hal yang signifikan. Tanpanya pemilu hanya sebatas pergantian kekuasaan an sich tanpa fundamentalis yang berarti selama koperasi terpinggirkan.
 
    Demokrasi dalam konteks yang lebih luas nyatanya lebih dari sekedar pemilu. Ia adalah instrumen menuju masyarakat yang adil , makmur dan sejahtera serta kedudukan yang sama dimuka hukum. Maka pemilu yang datang silih berganti tak akan jadi gejala yang mengejutkan sebab fundamental diperbaiki atau mengalami proses perbaikan.
 
    Perlu kiranya jadi perhatian bersama bahwa sikap pasif rakyat berkelindan dengan sikap penguasa yang tidak demokratis. Maka ruang-ruang demokrasi harus direbut oleh masyarakat sipil supaya tujuan bernegara dalam demokrasi terengkuh sekalipun tertatih-tatih.   

Rabu, 05 Januari 2022

Relaksasi

 Terkadang alpa tentang keadaan diri menjadi sesuatu yang sangat mendadak semacam terapi kejut. Hal ini terjadi pada orang-orang yang sangat sibuk bahkan untuk sekedar relaksasi. Indikator awal mimisan, disebabkan kelelahan yang tidak dirasakan.

Seketika penanganan yang kurang memadai dan identifikasi diri tanpa bantuan tenaga kesehatan, maka bisa menuju ke arah mencemaskan. Riskan bahkan berbahaya jika tidak mendapatkan penanganan yang memadai. Disini peranan tenaga yang mengetahui tentang kesehatan dibutuhkan misalnya lulusan SMK kesehatan.

Setidaknya memiliki kemampuan untuk mengetahui tekanan darah atau tensi. Terbilang remeh namun cukup membuat orang waspada dan segera butuh lanjutan. Pergi ke layanan Puskesmas atau dokter praktek.

Kiranya penting untuk setiap saat memeriksa kondisi kesehatan. Setelah itu baru pasrah, inilah kaidah dalam menjalankan sesuatu. Setelah bertindak tentu dengan iringan doa dan harapan. Tabik.



Senin, 03 Januari 2022

Waktu Adalah Jam

 Siang ini sebenarnya cuma rebahan di samping kasur. Efek dingin lantai menyeruak kedalam tubuh. Sensasinya sungguh membuat rileks dan akhirnya tercetuslah ide tentang tulisan ini.

Jam


Sebagai penunjuk waktu adalah monumental dan revolusioner menurut saya. Jam berarti bilamana kita melakukan atau diam terhadap pekerjaan. Soal ini saya ketahui ketika ada istilah jam kerja.

Jam berarti posisi ketika kita berada. Sedemikian penting posisi jam buat kehidupan termutakhir. Pun digital juga merambah jam.


Jam juga mewadahi kebudayaan dan waktu senggang. Jam sangat sesuai buat artis maupun pekerja pada umumnya. Bedanya hanya pengelolaan dan rantai penyebaran antara artis dan pekerja pada umumnya.

Bahkan sejarah termutakhir dibuat berdasarkan jam. Seperti jam berapa kita meletakkan batu pertama pembangunan sebuah bandara internasional misalnya. Tabik.

Minggu, 02 Januari 2022

Arisan


     Intinya pengumpulan dana kolektif untuk kesejahteraan bersama. Baru saja dibuka untuk sesi perdana tahun baru 2022. Receh tapi bermanfaat selain ajang casciscus ibu-ibu peserta hehehe.

    Sebermula kumpul-kumpul untuk menambah modal buat usaha. Tercetuslah ide membuat arisan. Saya akui kemampuan kaum perempuan untuk mengelola keuangan luar biasa. Bagi kaum Adam apalah arti receh apalagi buat beli rokok, nggak cukup.

    Namun ditangan kaum ibu, receh itu sangat berdaya guna. Apalagi dikala pagebluk termutakhir benteng kaum ibu tidak goyah dengan kekuatan dan kemampuan kolektif. Untuk ini saya applaus tangan dan kaki,cicixixi.

    Sebuah dunia yang unik, kaum ibu dengan segala rumor dan humor yang melekat. Tetap ada perselisihan namun masih bisa bekerja sama. Tabik.



Jumat, 31 Desember 2021

Berpacu Dalam Waktu


    
     Sepeda motor diatas terhitung klasik, buatan awal 80 an. Pemeliharaan dan perawatan yang berkesinambungan menjadikannya tunggangan yang mumpuni. Bisa dikatakan masih standard dan original. Begitu kira-kira yang saya dengar lewat pesan dari mulut ke mulut.

    Mimpi semua orang begitulah kira-kira tentang hal yang klasik. Dulu tak terbeli bisa jadi masih pengangguran atau masih terdesak kebutuhan pokok lain. Mungkin jiwa-jiwa yang berhasrat menebus masa lalu maka mengoleksi barang klasik adalah jawabannya.

    Tidak berlebihan jika para penghobi benda klasik akan berburu demi originalitas. Jutaan bahkan bisa ratusan juta demi mendapatkan impian. Mungkin ini lebih dari sekedar hasrat apalagi jiwa maskulin sekalipun tua namun jiwa selalu menggelora.

    Lihatlah penggemar motor gede, tua tetap hasrat pemuda hehehe. Mungkin juga para kolektor benda berharga lainnya. Kiranya begitu ketika hobi sudah menjadi bagian hidup. Tabik.


Kamis, 30 Desember 2021

Secangkir Kopi Robusta

    Berasa pahit itu yang tertangkap oleh lidah. Istri saya menimpali tidak seperti kopi kemasan yang biasa dibeli. Lebih kental dan jelas terasa kopi murni.

 

Ini yang kedua, cangkir pertama tandas dan saya masih tersugesti ada aroma coklat. Ini untuk pertama kali saya beli kopi non major theme.


Dan saya membeli lagi untuk yang kali kedua , kakak saya bilang keras menandakan kopi murni. Coklatnya sungguh berasa padahal 💯 % kopi robusta tanpa campuran.
 
Beginilah jika kopi sudah seperti kebutuhan yang pokok. Ia hadir dan dicari terutama tanpa campuran baik itu robusta maupun arabika. Kopi sungguh luar biasa dan mempesona. Tabik.

Seratus Tahun Kesunyian Legiun Asing Dan Secangkir Kopi

Bowo seorang pemuda yang merasa lapar dan ingin makan. Bowo berjalan-jalan mencari tempat yang cocok untuk menutupi keinginannya tersebut. S...