Cuma teringat bahwa bangsa ini keatas menjilat kesamping melotot kebawah menghina. Ini masih berkelindan dengan suntuknya perekonomian dengan sengkarut sembako,wabah PMK dan departemen pencahayaan.
Usia remaja identik dengan pencarian diri, entah tiruan atau inspirasi diri sendiri. Hal tersebut tidak lepas dari daya dukung industri mode. Kacamata , jaket , celana jeans dan hasil industri lainnya. Beririsan dengan kecepatan teknologi internet generasi ke empat plus.
Ruang publik jadi ajang eksistensi diri bagi sebagian besar remaja , bisa dikatakan ratusan sampai ribuan berhimbur. Memenuhi area sepanjang kawasan bisnis ibukota Jakarta. Pegiatnya didominasi para remaja dari wilayah penyangga ibukota Jakarta.
Alasan paling hype, sarana transportasi yang memadai dan habitat yang mendukung. Sambil menikmati suasana ramai pusat bisnis ibukota , mereka mempertunjukkan kebolehan sebagai peraga model dadakan.
Jalan raya bisa jadi panggung seperti pelaksanaan Jember Fashion Carnival. Bahkan ikon dua gubernur Jakarta Anies Baswedan dan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut serta merayakan hype Citayam Fashion Week , hasil inisiasi remaja penyangga ibukota Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar