Entah apa yang sebenarnya terlintas dalam benak saya, namun yang
pasti ada sebuah asa untuk kita semua bangkit dari keterpurukan. Berawal
dari menonton suatu peristiwa atau kejadian dari televisi maupun
pengamatan langsung di lapangan. Tentang suatu gairah yang timbul ketika
saya menyaksikan liga Inggris, fil Hollywood maupun film India. Disana
telah direproduksi secara massal suatu budaya populer dan masyarakatnya
bernikmat diri dengannya bahkan tercipta simbiosis mutualisme. Ada
kehausan tersendiri terhadap budaya tontonan massa. Mungkin kita di
indonesia jaman orang tua kita dulu jaman baheula adalah kegemaran
menonton wayang atau kesenian ludruk maupun ketoprak.
Secara pastinya kapan budaya tontonan menjadi santapan wajib dan
bersifat masal saya kurang mengetahui. Namun kegairahan itu sendiri
adalah suatu panggilan, semacam kutukan agar budaya tontonan masal
terus direproduksi tanpa henti. Akhirnya semua tergantung juga dengan
semangat jaman juga semacam seleksi alam. Terjadi pertukaran di
ruang-ruang publik, kita bangsa asia yang makanan pokok beras ternyata
juga doyan menyantap hamburger pizza dan juga makanan impor lainnya.
Sementara kita juga tahu bahwa sebagian dari kita juga kesulitan untuk
sekedar mengganjal perut.
Mungkin juga karena dari kegairahan itu sendiri terdapat sistem otomatis
untuk memproduksi suatu budaya tontonan masal. Mungkin jika sehari saja
tidak diproduksi maka akan timbul gudik. Semacam penyakit yang bisa
menular dan memalukan. Maka bisa siapa saja terkena semacam virus yang
dinamakan kegairahan ini. Bisa juga dimaknai lain bahwa karena gairah
manusia bertahan untuk terus hidup dan berkarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar