Sabtu, 10 Maret 2012

Bukan Kompetisi Melainkan Kerjasama ( Jember Exegese )

Bu Budi dan Bu Joko dua entitas seragam kaya warna. Bersebelahan mereka sama-sama membuka usaha warung kopi yang hari ini ribut sejak ada proses paten. Keduanya memasok minuman dan makanan bagi para pelajar dan umum di sebuah komplek kantin perguruan tinggi di kota Jember. Sebagai makhluk ekonomi keduanya terpanggil untuk mengabdikan diri melayani segolongan pelajar yang kelihatannya " pemikir serius ", saya kadang tertawa sendiri mengingat masa silam. Akankah pemikiran itu tetap berlanjut di kantin-kantin.

Masa yang telah lampu membuat saya juga getol untuk sekedar bergiat dari satu warung kopi ke warung kopi lainnya. Membahas tema yang hampir seragam tentang lingkaran kemelaratan yang hampir selalu hinggap pada diri ataupun lingkungan. Tak ubahnya pemikir sosialis lainnya dari dimensi makro ke mikro juga sebaliknya.

Namun kita patut bersyukur di ruang publik bernama warung inilah kita bebas mendirikan suatu mimbar dengan audiens terbatas sekaligus menghujat sebuah kebijakan. Barangkali dari sinilah kemudian timbul suatu ide tentang penjajahan. Kita mungkin pernah menjadi pelajar dan memiliki ide atau pandangan menggusur sebuah kemapanan. Akan tetapi sebuah pengetahuan tadi akan berubah melawan segala hal yang berbau gangguan dan disiden.

Sebagai contoh para birokrat pejabat atau siapa saja dilingkaran kekuasaan. Mungkin dulu mereka kritis namun setelah berkuasa? Inilah kemudian apa yang disebut dengan kuasa pengetahuan oleh foucoult, bisa juga knowledge is power oleh entah siapa yang mengatakan pertama kali. Dari dimensi ini kemudian kekuasaan dibangun. Entah berdasarkan asas kebaikan bersama atau kebaikan suatu kelompok.
Kembali lagi ke sebuah ruang publik bernama kantin atau kerennya warung. Dari sini proses klasifikasi terbentuk kita mengkotak-kotak diri kita sesuai dengan minat bakat dan kemampuan ( mirip ujian saringan masuk perguruan tinggi ). Bergerombol sekedar membahas sebuah tema atau lebih mulai dari yang hangat sanpai yang basi.

Maka sampailah ke depan pintu gerbang perpisahan karena jam diatur demikian. Ada saat bersua ada saat berpisah. Kembali ke ruang masing-masing sesuai dengan jadwal yang disepakati. Penulis beranjak pergi membayar kopi sembari mengumpat "dasar", kepala pusing kok yo sempat-sempatnya kumpul karo cah cah yang masih nggak jelas masa depannya. Maksudnya mau dibawa kemana langkah kita. Sambil bersungut-sungut memegang kepala karena sedikit cenat-cenut mikirin sukses nggak ya? Salam.

Sabtu, 03 Maret 2012

The Passion

Entah apa yang sebenarnya terlintas dalam benak saya, namun yang pasti ada sebuah asa untuk kita semua bangkit dari keterpurukan. Berawal dari menonton suatu peristiwa atau kejadian dari televisi maupun pengamatan langsung di lapangan. Tentang suatu gairah yang timbul ketika saya menyaksikan liga Inggris, fil Hollywood maupun film India. Disana telah direproduksi secara massal suatu budaya populer dan masyarakatnya bernikmat diri dengannya bahkan tercipta simbiosis mutualisme. Ada kehausan tersendiri terhadap budaya tontonan massa. Mungkin kita di indonesia jaman orang tua kita dulu jaman baheula adalah kegemaran menonton wayang atau kesenian ludruk maupun ketoprak.

Secara pastinya kapan budaya tontonan menjadi santapan wajib dan bersifat masal saya kurang mengetahui. Namun kegairahan itu sendiri adalah suatu panggilan, semacam kutukan agar budaya tontonan masal terus direproduksi tanpa henti. Akhirnya semua tergantung juga dengan semangat jaman juga semacam seleksi alam. Terjadi pertukaran di ruang-ruang publik, kita bangsa asia yang makanan pokok beras ternyata juga doyan menyantap hamburger pizza dan juga makanan impor lainnya. Sementara kita juga tahu bahwa sebagian dari kita juga kesulitan untuk sekedar mengganjal perut.

Mungkin juga karena dari kegairahan itu sendiri terdapat sistem otomatis untuk memproduksi suatu budaya tontonan masal. Mungkin jika sehari saja tidak diproduksi maka akan timbul gudik. Semacam penyakit yang bisa menular dan memalukan. Maka bisa siapa saja terkena semacam virus yang dinamakan kegairahan ini. Bisa juga dimaknai lain bahwa karena gairah manusia bertahan untuk terus hidup dan berkarya.

Jumat, 17 Februari 2012

Menikmati Kota Jogja ( Exegese )


Minggu yang lalu tepatnya tanggal 5 februari kami bersama rombongan berangkat menuju kota gudeg, kami berangkat dalam satu rombongan bus besar berkapasitas 60 penumpang, perjalanan awal berjalan sangat lancar meskipun hujan rintik menyertai.

Jalanan dari Kota Jember tempat kami start dalam kondisi baik, kami break di Tanggul untuk melaksanakan shalat maghrib berjamaah, sepanjang jalan melalui kota mulai Lumajang Probolinggo semua berjalan dengan baik dan kami berhenti sejenak di Kota Nguling Kab. Pasuruan untuk mengangkut kawan kita asisten tour leader kami. perjalanan terhambat di km 2 Jalan Raya Sedarum, setelah sebelumnya bus berhenti di SPBU Sedarums perjalanan kembali tersendat di jalan raya Ngopak karena dua hari sebelumnya banjir merendam kota kecil Ngopak. Lanjut di jalan raya Pos Daendels wilayah Kota Pasuruan air tampak menggenang disisi jalan akibat hujan deras intensitas tinggi.

Sampai Kota Bangil cuaca sedikit membaik ketika hujan reda namun hujan turun lagi selepas km 5 dari Kota Bangil mengguyur seras sampai jalan raya Kejapanan, hujan reda sampai Kota Mojosari lanjut ke Mojokerto. Jombang diliputi awan kegelapan namun hujan tidak sampai turun. Berturut Kertosono-Nganjuk-Caruban-Ngawi-Sragen-Solo dan berhenti sewaktu adzan subuh berkumandang, kami istirahat shalat dan makan di rumah makan Grafika Kalasan Jogyakarta. Setelah peserta rombongan dalam keadaan segar bugar karena mandi dan perut terisi kami langsung menuju sasaran utama P4TK matematika Jogyakarta, disini sebenarnya secara fisik peserta pelatihan sudah teramat lelah, namun mereka memaksakan untuk terus ikut pelatihan. appreciate to them.

Selama kurang lebih 8 jam pelatihan plus satu jam istirahat shalat makan di tempat pelatihan. saya pribadi mencari suasana lain, seperti biasa kopi pengganti susu kemasan yang susah carinya disekitar lokasi pelatihan, setelah berputar putar mampirlah saya di warung pojok penjual mie rebus dan mie goreng, dari logatnya baru saya ketahui bahwa mereka berasal dari Jawa Barat yang khas logat Sundanya. Saya kemudian menikmati suguhan susu coklat dan secara tiba-tiba dihampiri seorang pemuda dengan logat khas Madura bertanya saya dari mana.

Terjalin komunikasi yang akrab antara saya pemuda yang menghampiri saya dan pemilik warung, sekalipun baru ketemu dan tidak saling mengenal. Sejurus kemudian datang tour leader berdasar informasi yang saya berikan dan nimbrung ikut bercengkrama juga secara hangat, mungkin inilah dimensi yang subtil dan hangat bahwa warung adalah tempat mengekpresikan diri yang demokratis dan berdaulat.

Setelah puas maka saya meneruskan keluar dari sekat-sekat kegiatan peserta rombongan, saya berjalan kaki kurang lebih satu kilo untuk sekedar mencari obat di apotik untuk tour leader yang sedang cantengen jempol kaki kanannya. Saya nikmati betul suasana itu meskipun matahari bersinar terang dan tak kalah teriknya, hingga tiba jadwal makan siang kami kembali lagi ke warung pojok dan lagi komunikasi terjalin akrab meskipun menu yang tersedia adalah sangat sederhana namun pengunjung bejibun, mungkin hemat penulis bahwa penjualnya sedikit bisa dipandang atau manis pisan euy, tapi itu motif pengunjung pada umumnya sedang penulis hanya mencoba menikmati apa yang ada. kembali ke peserta tour yang ternyata dengan wajah sumringah keluar dari kelas pelatihan.

Nampak wajah bahagia mereka merayakan dengan berfoto di lokasi sembari senyam senyum dengan simpul yang penulis sebenarnya meraba-raba ini sedang stres atau entah apa yang terpikirkan oleh peserta.
Perjalanan selanjutnya menuju Hotel Prayogo lama di Prawiorotaman yang menurut juru tulisnya hanya berjarak 1 kilometer dari ikon Jogja Malioboro, yang bermasalah adalah parkir bus dilahan yang sempit, keputusannya adalah jalan kaki secara bersama dari hotel ke Malioboro yang jaraknya sekitar 3 kilometer wouw keren. Penulis sekali lagi mencoba menikmati tiduran di hotel sekedar meluruskan badan karena selama perjalanan tidak tidur.

Prawirotaman identik dengan turis berkantung cekak alias backpacker hotel bertarif murah tersedia sepanjang Jalan Prawirotaman, selanjutnya penulis kelenger dan tertidur pulas di kasur hotel yang empuk. keesokan hari setelah breakfast nasi goreng telur plus sambal dan juga krupuk, kami check out dan lanjut menuju the biggest budhist temple near from Jogja. Candi Borobudur semakin baik saja pelayanannya. Toiletnya bersih dan ada juga pengeringnya seperti hair dryer otomatis menyala, tiket untuk kami yang dalam rangka studi wisata berbeda dengan pengunjung biasa secara signifikan. Para pedagang menghampiri kami dengan semangat juang agar laku dagangannya. Demikian juga para pemilik warung mirip bakul pasar menawarkan makanan dan minuman.

Kami berada di Borobudur selama kuarang lebih dua setengah jam, lanjut makan siang di sebuah restoran dekat Borobudur dengan menu utama ayam bakar. Perjalanan lanjut ke pusat oleh-oleh dekat Bandara Adi Sucipto, peserta rombongan antusias sekali memborong oleh-oleh. ada bakpia geplak dan aneka makanan ringan lainnya, 30 menit alokasi waktu.

Perjalanan lanjut ke Pusat Grosir Solo yang mana peserta mbecak secara kolektif menuju pasar Klewer, mereka getol memborong batik dan jajan khas Solo karena jatah makan sudah habis maka peserta dihimbau oleh tour leader agar makan di parkiran depan pusat grosir. Berbagai panganan dijajakan mulai dari sate, bakso, pangsit mie, es degan, es dawet dan aneka makanan lainnya. selanjutnya kami pulang menuju Jember setelah kumandang adzan maghrib namun ada episode mencengangkan ketika melintas antara Ngawi-Caruban, salah seorang peserta mengalami gangguan sesak napas. penulis kebetulan berada di dekat peserta yang sesak napas kemudian mengarahkan agar panitia perempuan segera memberikan bantuan . keadaan semakin tegang karena peserta yang sesak nafas meminta agar bus berhenti beruntung tempat pemberhentian adalah SPBU yang berdekatan dengan apotik. Terjadi debat kusir selama proses pertolongan korban antara kami peserta rombongan panitia sopir bus dan hampir melibatkan amuk masa seandainya para pihak berdiri pada argumen masing masing, namun badai pasti berlalu peserta yang mengalami sesak nafas pulih setelah membuat tensi tinggi diantara kami dan diakhiri kata maaf karena membuat panik suasana.

Akhirnya sayonara perjalanan semakin singkat, sampai berjumpa pula di lain kesempatan, kami senang bertemu dengan anda. Belanjalah dan kuras kantongmu sampai habis.

Mendongeng Itu Baik

Sebagai bagian sastra lisan maka dongeng adalah kebiasaan para nenek dan orang tua kita jaman dulu, biasanya sebagai pengantar tidur malam hari. Kini mungkin para guru TK atau play group mulai mendongeng sebagai salah satu metode mengajar.

Dongeng adalah cerita berdasar ingatan pendongeng maka kelemahannya adalah daya ingat, namanya juga sastra lisan jika terlalu lama tidak disebarluaskan maka akan mengendap dan akan timbul versi baru penambahan atau pengurangan cerita. Sebagai tradisi asli sastra lisan warga nusantara  maka dongeng lestari selama beberapa abad sampai kemundurannya sekarang. Mengapa orang tua sekarang malas mendongeng? Mungkin beberapa hal, terutama mengenai kebiasaan, jika dilihat maka orang tua sekarang suka budaya atau seni tontonan, bisa menonton televisi atau bioskop, Keduanya adalah budaya cangkok yang dari luar. Berbeda dengan wayang yang asli tradisi nusantara.

Maka sebagai bagian seni budaya instan televisi dan bioskop semakin menggeser budaya lisan mendongeng, ini semakin menurunkan daya ingat pelestari dongeng manakala mereka juga tidak mewariskan kepada anak cucu bahwa mendongeng itu baik, apalagi jika dihubungkan sebagai bagian karakter bangsa, Maka mendongenglah karena mendongeng itu baik.

Urban Complex Society


 Hampir menggejala di kota-kota besar di Indonesia, terutama basis industri manufaktur maupun jasa dan perdagangan, biangnya adalah macet, moda transportasi umum yang acakadul, ledakan penduduk, lahan yang sempit, semua berhimpit menjadi komoditas.

 Macet ditanggulangi dengan pembangunan jalan tol baik dalam kota maupun lingkar luar kota. Disamping itu pembangunan jalan layang, disertai pula  jumlah kendaraan pribadi yang membludak baik mobil maupun motor, maka semakin semrawutlah wajah sebuah kota.

 Moda transportasi umum yang asal bisa hadir tiap hari juga menjadi penyumbang yang signifikan dalam kompleksitas kota. Asap yang tak terkendali juga usia keekonomian yang tak pernah diperhitungkan untuk sebuah moda transportasi umum, selain juga sopir yang ugal-ugalan maka semakin menjadi beban kota. 

 Pengurai disebagian kota besar malah tertelan oleh lingkungan sebagai contoh busway di Jakarta. Busway bisa dibilang dianggap gagal dalam hal mengurai kemacetan di Kota Jakarta malah sebaliknya dianggap biang kemacetan. Waktu tempuh dan jam antri juga menjadi masalah busway.

 Beranjak kepada ledakan penduduk terutama pulau Jawa, dimana hampir  2/3 populasi ada di pulau ini, hal ini linier dengan ketersediaan akses publik mulai sembako, transportasi layanan umum seperti kesehatan dan pendidikan. Terjadi persaingan yang tak sehat, disparitas semakin menganga bak luka yang tak kunjung sembuh karena disirami air garam. 

 Konflik tanah adalah konflik purba setua usia peradaban manusia, terkait juga cara pandang manusia, namun dijaman yang semakin modern ini maka konflik tanah adalah martabat hidup sebagai bagian komunitas. Hampir tak ada lagi istilah tanah tak bertuan apalagi tanah di kota adalah soal hidup dan mati.

 Maka kompleksitas diatas haruslah diurai satu per satu, Macet maka perlu pembatasan jumlah kendaraan pribadi yang beredar setiap hari. Bagaimana menerapkan kebijakan ini? Pajak progresif, three in one

 Moda transportasi umum dengan cara subsidi untuk pengadaan kendaraan baru dan jaminan ketersediaan suku cadang tentunya dengan subsidi pula. Ledakan penduduk perlu dengan intensifikasi gerakan KB nasional, bisa dengan menambah duta-duta di sekolah menengah dan perguruan tinggi untuk sosialisasi. 

 Konflik tanah dengan undang-undang landreform yang berpihak kepada masyarakat akar rumput. Maka sistem yang cerdas sanggup mengurai kompleksitas, sebaliknya sistem yang pandir tertelan oleh lingkungannya.

Rabu, 01 Februari 2012

perilaku korupsi

beberapa hal mengenai perilaku korupsi
1 . ada anggapan sepanjang hasil korupsi dibagi bagi untuk rakyat maka hal itu baik baik saja
2. pelaku tidak merasa bersalah bahkan bangga bisa korupsi
3. pelaku korupsi tidak malu walaupun korupsi sesungguhnya sangat memalukan ,

maka secara sederhana korupsi tidak akan terjadi jika dan hanya jika kita menganut transparansi dalam hal kebijakan publik , katakan ya jika ya dan katakan tidak jika tidak karena selebihnya berasal dari yang jahat ( n.luhman , penggagas teori sistem )
 

Kumpulan Sajak (dari dinding Group Bersajak dan Melawan)


 

(I)

kupu malam diseberang rel

menunggu tamu istimewa

selepas kereta malam lewat

membawa roda menggilas

kupu malam masih menunggu

karena juru palang pintu tengok kanan kiri

kalaulah ada kereta tambahan numpang lewat

ia persilahkan tamu mendahului

sambil menghisap dalam udara dingin
(II)

tuan tuan emir emir raja presiden atau pemimpin bangsa dimanapun berada

hari ini hari kedepan adalah hari penuh harapan impian dan sukacita

dimana rakyat biasa akan memperlakukan pemimpinnya sesuai kebiasaan rakyat biasa

jangan pernah berharap penghormatan akan harga dirimu sebagai pemimpin datang dari rakyat biasa

yang ada hanya umpatan cacian sumpah serapah dan makian jika gagal menyejahterakan mereka

berkacalah bahwa realitas semu tentang citra diri membuat rakyat semakin beringas

mereka malas dilindas lindas

mereka tak percaya lagi dengan tipu muslihatmu

mereka muak melihat wajahmu

maka benahi dirimu benahi dirimu

bersyukurlah dirimu revolusi datang dari rakyatmu sendiri
(III)

arab revolt

nggak ada colt 100

hanya ak 47 ak 100

senjata otomatis

sekali muntah 3 dari 100

pasti kena

kalau nggak kepala

ya anggota tubuh lainnya
(IV)

sekejap kepercayaan itu hilang

bangunan itu rapuh dengan satu sentuhan

tinggal angan angan panjang

kapan kembali semangat perjuangan
(V)

antara niat dan peluang

niat itu ada tapi tak terlaksana

peluang itu ada maka jadilah

niat itu dalam hati

peluang tercipta karena keadaan

maka syukur kuucapkan

karena peluang itu datang

maka benar kata orang

takkan lari gunung dikejar
(VI)

menjelang malam ketika bulan tak lagi purnama

hanya sedikit bintang tampak berkilauan di atas langit sana

kabut dingin perlahan mulai menyapa

nyalakan api tuk sedikit hangatkan raga

sambil bercengkrama saling sendau gurau kita bersama

nikmati suasana

membangun asa tentang berkah hidup walau sehari saja

senja semakin larut dan kita ikut larut didalamnya membumbung tinggi

meninggalkan ibu pertiwi

penanjakan , juni 2011
(VII)

tidak sedang memuja sastra

konon sastra itu setua usia manusia . sebelum mengenal tulisan kita mengenal sastra lisan . orang tua kita atau nenek kita hampir dipastikan penutur lisan dongeng pengantar tidur . ceritanya bermacam-macam mulai yang bisa dinalar maupun yang metafisika. kemudian kita memilahnya menjadi prosa dan puisi atau gabungan keduanya serta bahasa yang digunakan . jika penggunaan bahasa indah cenderung dihindari oleh penulis karya ilmiah maka puisi atau prosa mengelaborasi bahasa indah ini kedalam prosa atau puisi . karena identik dengan keindahan maka disinilah kemudian yang membuat prosa atau puisi masuk ke dalam seni sastra . didalamnya akan kita temukan suatu realitas yang kadang hadir juga di tengah masyarakat atau merasuk memaknai jiwa kita sendiri sebagai hasil kontemplasi . bahwa prosa atau puisi selalu memuat bahasa indah , itu dulu . sekarang kita bisa membaca bahwa prosa atau puisi juga dipengaruhi realitas sosial disekitar kita . maka tidak heran kalau kita menemukan bahasa miring dalam prosa atau puisi , mungkin sebagai bentuk protes atau ada udang dibalik batu . yang tahu itu tentunya penulis prosa atau puisi dengan tuhan tentunya . maka puisi dan atau prosa menciptakan ruang protes , baik kepada diri , orang lain , alam atau kepada tuhan . bahwa jika kita protes kepada penguasa kalau terlalu keras bisa dikenakan tuduhan makar / subversif . maka prosa dan atau puisi membebaskan kita dari ikatan diatas . dari sinilah kita menemukan surga walau sebatas realitas kata-kata , maka menulislah sebelum menulis itu dilarang. salam
(VIII)

suatu masa ini bait allah ini bait allah

nabi yermia menyeru bani israil

agar kembali ke jalan yang benar

namun semua yang hadir menganggap nabi yermia membuat nubuat palsu

akhirnya ia dijebloskan ke dalam sumur tak berair

berkat bantuan seorang etophia

ia berhasil lolos

sembari mengingatkan bani israil

akan kedatangan tentara babylonia

yang akan menyembelih semua keluarga raja

raja yehuda karena kekecutan hatinya

tak menghiraukan seruan nabi yermia

ditambah pembesar kerajaan yang membenci nubuat nabi yermia

sepeninggal nabi yermia

tahun penuh hukuman itupun tiba

tentara babylonia dibawah nergelsarezer dan nebusyasban

memporakporandakan benteng kerajaan bani israil

dan membawa seluruh bani israil

menghadap raja nebukadnezar

yang berkemah di jericho

didepan raja yehuda

semua anak raja disembelih

dan raja yehuda dibutakan matanya dan diasingkan

apa yang menimpa bani israil

adalah mereka memperjualbelikan tuhan
(IX)

urban complex society
suatu kampung padat kumuh

berjejer para penduduk

mereka tidak sedang demonstrasi

mereka sedang mencuci

dengan deterjen tentunya
berjejer pula mereka jemur

didepan disamping

dikolong kolong
adakalanya jemuran mereka dimaling sesamanya

mereka mengumpat entah kepada siapa
kota disana kau dipanggil dan dijarah

namamu tak seharum baumu
(X)

alexander the great menyandang kekaisaran dengan bijak

jenghis khan menguasai lebih luas kekaisaran

saladin raja alim abad 11

cak jum 12 tahun mbecak

dan bernasib sial

gara gara mbecak dan kena razia di jalur three in one

becaknya ditenggelamkan di laut jawa

dan memaksa cak jum transmigrasi
di tanah baru cak jum gagap

karena biasa mengayuh becak

kini pacul dan sekop disandangnya
cak jum pasrah

merana dan gagal mengolah lahan
kini cak jum kembali lagi ke kota

bukan sebagai pengayuh becak

transformasi menjadi sopir bajaj

setiap hari harus ngebut kejar setoran
(XI)

kraaaaak

bemper depan motor berhimpit

sopir turun periksa keadaan

" oh nggak apa apa "

maju saja sedikit

sebentar lagi kereta lewat

kita akan melaju lagi
(XII)

Hanya Berandai-andai Saja
korupsi kalau untuk kebaikan bersama maka akan saya dukung

putusan pengadilan menghukum ringan para koruptor maka akan saya amini

karena untuk kebaikan bersama

maka pesanku untuk bangsaku

korupsi itu baik apalagi jika demokratis

efek netesnya sampai akar rumput

korupsi adalah cara luar biasa mengatasi keadaan

siapapun komponen bangsa ini punya hak untuk korupsi

maka sekali lagi

wahai saudara saudaraku

korupsi selain membanggakan juga bikin kita keluarga saudara teman dekat rekan bisnis atau relasi kita kecipratan jadi kaya

korupsilah selagi punya kesempatan

apalagi kalau dibarengi dengan niat

maka dijamin akan jadi koruptor sejati
saudaraku sebangsa dan setanah air

bersajak dan melawan , ini hanya berandai-andai lho

dont try this at home

parental advisory

untuk anak anak perlu pendampingan orang tua
(XIII)

ben pernah mengadukan tentang hal ini

nanti dan seterusnya

mengingat mati tak lagi jawaban pasti

" mustahil " katanya

kita tidak sedang berpikir

otak kita sudah dibuang dalam meja operasi

kini berganti menjadi procesor

bermetamorfosis

sekali kedip jagad semakin transparan

batas itu hilang

tabu itu masa lalu

kita larut dalam ketelanjangan

kita terpesona
(XIV)

dalam bersajak kau liberal

dalam bertindak kau tak kalah binal

sejak lama aku sudah percaya

bahwa jangan pernah melihat orang dari penampakan luarnya saja
(XV)

sapare aude

tentang kebijakan tentang hal mendesak

perkenankanlah kami masuk

kami tahu hal itu menabrak

maaf dan terima kasih

tabik tuan
malang , 5-11-2011
(XVI)

pembantu dan pembantah

keduanya hadir bersamaan

saling membantu saling membantah

ikut menyikut ikut menyanggah

tercipta agar kepentingan tuan aman

dari gangguan keamanan lingkungan

memberi rasa nyaman

bisa dikontrak bisa disewa

meminjam bahasa lenin " useful idiot "
80911 , bantaran rel
(XVII)

pengendali becak

haluan nggak kalah dengan truk trailer

kekuatan tangan adalah hal pasti

kaki mengayuh nafas ngos-ngosan

rem blong nggak masalah

masih ada kaki gesekan dengan aspal maupun tanah
(XVIII)

kata kata sudah berbuih buih

sekalipun bisa dicerna

tetap saja otak tak sanggup berproses

ternyata otak juga butuh reses
bumi untung suropati , 12-09-11
(XIX)

LURUH

lirih senyap sunyi sepi

menghimpun menghambur

tersebar terkonsenstrasi

memaknai mencari menjaga akal budi luhur

kita adalah gabungan dari kedhaifan

masih berjalan merangkak menuju samudra luas penuh tantangan halangan
refleksi diri , 23-09-11
(XX)

memahami dan mengerti

keduanya setara sama arti

bedanya hanya pendalaman

makna melekat pada otak kita

bukan diluar sana apalagi disini
(XXI)

mengenang ibrahim mengenang ismail

dua hamba yang patuh pada Tuhannya

teladan bagi umat insan kamil

mengharap ridho illahi robbi azza wa jalla
(XXII)

topo ing ngrame

ono pinggir rel

nggolek sing iso nambahi kawruh

marang awake dewe

kabeh mau saka palilahe gusti

Allah azza wa jalla
(XXIII)

seorang laki-laki pintar tapi jelek bertemu

seorang perempuan cantik tapi bodoh

menghasilkan seorang anak

jelek seperti bapaknya dan bodoh seperti ibunya ,

entah bercanda atau fakta
(XXIV)

KITA ADALAH MANUSIA NUSANTARA
puak puak peradaban bangsa

sejak jaman moyang hingga jaman serba digital

tidak pernah meninggalkan proses tanpa berdarah darah memakan korban
bisa karena bencana alam maupun akibat ulah manusia sendiri

gunung meletus gempa bumi dan tsunami

huru hara demonstrasi kelaparan
semua terangkum dalam sejarah peradaban manusia nusantara

baik lisan maupun tulisan

penuh intrik dan taktik
dari sakral menjadi profan

dari transenden menjadi imanen

dari tradisi menjadi komoditi

dari ilusi menjadi harmoni
adalah hal yang tak pernah berubah

sekalipun bencana ditimpakan

manusia nusantara beriap riap

memenuhi muka bumi

meraup madu dari tanah kehidupan

dari tanahnya yang subur

dari laut yang melimpah ikannya

dari tanah bencana yang senantiasa

menyertai
nusantara adalah surga dunia

demikian kata pujangga bijak bestari para tapa rahib resi para punggawa raja rakyat jelata
menjadi manusia nusantara

memahami alam memahami bahasa

menjalin karsa mengolah rasa

bahwa hidup tiada penuh logika

hidup haruslah selaras dengan alam

hidup haruslah mendahulukan fakir

hidup haruslah berbela rasa kepada kaum papa kaum duafa kaum tertindas kaum termarjinalkan
bukan jalan hidup yang sesat menyesatkan

bukan jalan penuh tipuan

tunjukilah kami jalan yang lurus

menuju jalan yang diridhoi

menuju negeri gemah ripah lohjinawi

menuju nusantara aman damai sentosa sejahtera
31-12-11

Ekosistem Dan Daya Tahan

 Konon merk besar digarap disebuah garasi seperti Facebook kini menjelma menjadi metaverse Instagram WhatsApp dan Threads. Merk besar perusa...