Sabtu, 26 Januari 2013
Kamis, 03 Januari 2013
Buku buku berjatuhan bag 2
Penulis Sony Set
penerbit Kaifa Bandung
tahun terbit 2004
judul Iklan Politik Dalam Realitas Media
penulis Sumbo Tinarbuko
penerbit Jalasutra
tahun terbit 2009
Judul Arab Dalam Novel
penulis Roger Allen
penerbit E Nusantara
tahun terbit 2010
judul Kebudayaan dan Waktu Senggang
penulis Fransiskus Simon
penerbit Jalasutra
tahun terbit 2009
judul Kontroversi Alquran Berwajah Puisi
penulis HB Jassin
penerbit Pustaka Utama Grafiti
tahun terbit 1995
Judul Apakah Sastra
penulis Dami N Toda
penerbit Indonesia Tera
tahun terbit 2001
judul filsafat politik
penulis Henry J Schmandt
penerbit Pustaka Pelajar
tahun terbit 2011
judul Handbook Teori Sosial
penulis George Ritzer & Barry Smart
penerbit Nusa Media
tahun terbit 2012
judul Politik Pendidikan
penulis Paulo Freire
penerbit Pustaka Pelajar
tahun terbit 2010
judul Sejarah Madzab Frankfurt
penulis Martin Jay
penerbit Kreasi Wacana
tahun terbit 2011
judul Kudeta 1 Oktober 1965 Sebuah Analisis Awal
penerbit LKPSM Syarikat
penulis Ben ROG Anderson
tahun terbit 2005
judul Pergulatan Muslim Komunis
penerbit LKPSM Syarikat
tahun terbit 2006
judul Sosiologi Agama
penulis Max Weber
penerbit Ircisod
tahun terbit 2009
judul Oposisi Islam
penerbit LKiS
tahun terbit 2012
judul Vodka Nabi
penulis St Sunardi
penerbit Jalasutra
tahun terbit 2012
kemungkinan koleksi buku diatas mengalami kelangkaan , informasi lebih lanjut hubungi 081559813926 / 081358255923 up Tony Herdianto
Buku-Buku Berterbangan
penerbit arrus media Yogyakarta
terbit 2012
judul madilog
penulis Tan Malaka
penerbit Narasi
terbit 2010
judul Pacar Merah Indonesia jilid 1
penulis Matu Mona
penerbit Beranda
tahun terbit 2010
Spionnage-Dienst (Patjar Merah Indonesia) menjadi judul awal saat roman ini diterbitkan sebagai cerita bersambung di Pewarta Deli, 9 Juli-19 September 1934. Karena mendapat sambutan yang baik, seri cerita ini pun diterbitkan dalam bentuk buku pada 1938 oleh Centrale Courant en Boekhandel (Toko Buku dan Surat Kabar Sentral) di Medan.
judul Pacar Merah Indonesia jilid 2
penulis Matu Mona
penerbit Beranda
tahun terbit 2010
judul Burung Burung Manyar
penulis YB Mangunwijaya
penerbit Djambatan
tahun terbit 2010
judul Dialektika Islam
penulis Yudi latif
penerbit Jalasutra
tahun terbit 2009
judul Jalan Sufi Nurcholis Madjid
penerbit pilar Media
tahun terbit 2007
Informasi lebih lanjut hubungi 081559813926 / 081358255923 up Tony Herdianto
Sabtu, 14 Juli 2012
Islam dan Demokrasi (II)
Sebagaimana sejarah tentang peradaban maka periodesasi perkembangan Islam adalah Jazirah Arab yang dengan segala aspek budaya dan tradisinya. Maka periodesasi yang paling menentukan adalah ketika persinggungan dengan para pedagang di nusantara dengan beragam budaya dan tradisinya . Diaspora atau penyebaran oleh pedagang dan guru tarekat / mursyid berkembang secara dinamis lantaran penduduk nusantara sudah mengenal Tuhannya sejak jaman purwakala.
Dari sini kiranya dapat kita tarik benang merah betapa sebagai bangsa yang religius kita sudah sejak lama menjunjung tinggi demokrasi dalam segala bentuk peradaban. Sekalipun kenyataannya kita dikuasai oleh hampir ratusan kerajaan atau kesultanan , namun ghirah / semangat demokrasi itu sudah nampak .
Menarik untuk menjadi bahasan adalah sumbangsih yang sangat berarti tentang kebhinekaan kita. Berbeda namun tetap satu jua, sebenarnya ini adalah ambiguitas sebagai sebuah bangsa, namun dipersatukan mungkin oleh nasib saling menderita. Pada periodesasi perkembangan Islam di nusantara para penyebarnya terutama di Jawa dengan sentral 9 wali.
Maka proses akulturasi berjalan sangat progresif dan mungkin juga revolusioner. Bisa dilihat dari semula kerajaan bercorak Hindu-Budha beralih ke kerajaan / kesultanan. Bisa juga dimaknai sebagai proses demokrasi karena para raja atau bangsawan beralih secara sukarela tanpa paksaan. Kita juga tahu bahwa di India sekalipun dinasti Jehan sekian abad berkuasa namun di India, Hindu tetap sebagai agama dengan pemeluk mayoritas. Mungkin ini juga sesuai dengan konsep negara modern dimana Nabi memimpin tidak hanya umat Islam namun juga Kristen ,Yahudi juga Zoroaster di Madinah.
Kembali tentang konsep demokrasi dalam Islam adalah teladan seperti Nabi yaitu penguasa atau pemimpin dihasilkan melalui musyawarah atau kesepakatan bersama. Di jaman modern ini mungkin hanya Swiss dan Swedia yang masih menerapkan model konsensus untuk tujuan kebaikan bersama . Di nusantara malah terjadi proses sebaliknya dengan model pemilu langsung untuk memilih wakil di parlemen maupun eksekutif. Bahkan terjebak dengan semangat pemberangusan terhadap tradisi , menjadi contoh pasar tradisional dirobohkan di ganti dengan mall.
Lebih ironi lagi pelaksanaan demokrasi jauh dari semangat kebangsaan tentang prinsip dasar kebhinekaan yaitu Pancasila dan UUD 1945, maka kiranya perlu menjadi tinjauan bersama mengenai demokrasi kita. Bahwa Islam dan segala aspeknya menghendaki kebaikan bersama semuanya juga sebagaimana demokrasi dicetuskan. Pembaca yang terhormat kiranya sudilah untuk menilai memberi nilai dan menyimpulkan tentang semangat Islam dan Demokrasi, terutama menuju bangsa yang majemuk dengan tetap menjunjug tinggi budaya yang luhur. (Salam)
Rabu, 11 Juli 2012
Flower Flower
Goblok Kolektif
Selasa, 29 Mei 2012
Negasi Sebuah Perjuangan
Sebermula adalah kata, terjalin rangkaian kata menjadi kalimat. Berjilid-jilid menjadi aneka warna karya, kedaulatan ada ditangan penulis dan pembaca. Maka berbicaralah sang pujangga, ada kalanya hidup manusia diliputi kesenangan akan dunia. Juga sebaliknya kesedihan merundung kehidupan manusia. Sang bijak bestari berkata semua ada hikmahnya, karena hampir tidak ada ciptaanNya yang sia-sia. Kita manusia diberikan akal pikiran agar bisa mendekat kepadaNya. Maka manusia haruslah menggapainya dengan sultan (ilmu) untuk menjangkaunya.
Masalah kontemporer hari ini adalah galau, hampir menghinggapi seluruh lapisan manusia, tua muda kaya miskin. Mengapa sebagai hamba yang beriman dan berilmu kita masih galau? Sumber yang utama adalah diri sendiri sebelum kita melihat keluar. Bertanyalah pada hatimu, berpikirlah sejernih mungkin. Maka akan kau dapati bahwa manusia adalah sarang kedhaifan serba ternoda salah dan lupa.
Dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh untuk mencapai kejernihan berpikir dan bertindak. Upaya yang berkesinambungan dan penuh pengabdian pada kemanusiaan yang adil dan beradab, tidak terhenti pada kebijakan-kebijakan kata-kata tetapi implementasi. Wujud riil atas amanat rakyat menuju negeri gemah ripah lohjinawi toto tentrem kerto raharjo baldatun thayibatun ghafurur rahim.
Bahwa atas berkat Allah yang maha kuasa dan dengan dorongan cita-cita luhur maka dengan ini menyatakan kemerdekaannya. Bangsa ini sudah lepas dari penjajahan tradisional namun masih terjebak kearah mana bangsa akan dibawah kalau masalah kemajemukan tak segera teratasi. Kalau hal ini benar maka para pemimpin sedang galau dan mereka masih bermimpi mewujudkan negara sejahtera. Padahal disudut sana bung Akbar sudah bosan mbecak di Jtv, ia memutuskan pindah saluran menjadi comic di stasiun nasional.
Jangan-jangan cyborg juga sudah berkembang biak lantaran hari ini kita tak peduli lagi pada tradisi, semua serba instan. Perguruan tinggi instan, rumah sakit instan, bupati walikota presiden. Juga dalam pikiran nakal bahwa penguasa langit dan bumi jangan-jangan juga dijadikan instan oleh hambaNya. salam
Malang,290512
sekedarnya saja
Ekosistem Dan Daya Tahan
Konon merk besar digarap disebuah garasi seperti Facebook kini menjelma menjadi metaverse Instagram WhatsApp dan Threads. Merk besar perusa...
-
Konon merk besar digarap disebuah garasi seperti Facebook kini menjelma menjadi metaverse Instagram WhatsApp dan Threads. Merk besar perusa...
-
Selamat hari lahir Pancasila bung Karno dan kota Jakarta. Bulan Juni begitu istimewa. Begitupun banyak tokoh lahir di bulan Juni berasa is...
-
Minggu yang lalu tepatnya tanggal 5 februari kami bersama rombongan berangkat menuju kota gudeg, kami berangkat dalam satu rombongan bus ...